Pertanyaan:

Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh,
Ana punya beberapa pertanyaan dan mohon penjelasan ustadz:

1. Pada sholat jahr (contohnya sholat subuh), apakah makmum wajib membaca (al-fatihah) atau hanya diam mendengarkan bacaan imam hingga selesai sholat?
2. Misalnya seseorang masbuk dan mendapati berdiri bersama jama’ah dan membaca al-fatihah, namun ketika al-fatihah belum selesai, imam telah ruku’. Pertanyaannya; apakah bacaan al-fatihahnya disempurnakan ataukah langsung mengikuti gerak imam (ruku’) dengan memutus al-fatihah yang belum selesai dibaca tersebut. Kemudian apakah sebelum salam dia sujud sahwi atau tidak?
3. Bagaimanakah sebenarnya makna dari ‘membuat jama’ah (sholat) baru’? Apakah pelarangan membuat jama’ah baru berlaku pada setiap masjid dan kondisi?

Demikian pertanyaan dari ana. Jazakumullohukhoiron atas penjelasan ustadz. Solawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad sallallohu’alaihiwasallam dan juga keluarga dan sahabatnya. Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Jawaban Ustadz:

1. Para ulama berselisih tentang hal ini, namun yang mudah-mudahan lebih rojih (lebih kuat) adalah tetap membaca surat Al Fatihah, wallohu a’lam.
2. Pendapat yang benar insya Alloh adalah makmum ikut ruku’ tanpa meneruskan bacaan Al Fatihah dan tidak dilakukan sujud sahwi, wallohu a’lam.
3. Membuat jama’ah baru dalam sholat adalah membuat jama’ah sholat setelah jama’ah pertama sholat bersama imam rawatib. Untuk masjid-masjid yang berada di jalan-jalan, pasar dan semacamnya para ulama membolehkan untuk membuat jama’ah baru. Sedangkan untuk masjid-masjid yang berada di perkampungan dengan jama’ah yang tetap dan relatif tidak berganti-ganti, sebagian ulama melarang untuk membuat jama’ah baru. Namun yang lebih rojih (lebih kuat) insya Alloh adalah pendapat yang membolehkannya asalkan tidak timbul fitnah di dalamnya. Wallohu a’lam.

***

Penanya: Abu Ahmad
Dijawab Oleh: Ust. Abu Isa Abdullah bin Sallam

🔍 Tempat Keluarnya Dajjal, Sikap Menantu Perempuan Terhadap Mertua, Zakat Niaga, Doa Mandi Habis Melahirkan, Ciri Lelaki Sholeh, Hukum Puasa Di Hari Tasyrik